Kebenaran
dari suatu hal yang telah dilupakan...
Bandung,
tahun 19xx
Hari
itu tanggal xx bulan Juli tahun 19xx, Pramono harus kecewa lantaran dirinya
dinyatakan gagal dalam proses seleksi mahasiswa baru di universitas terbaik di
Bandung kala itu. Padahal banyak orang yang menduga ia akan berhasil termasuk
Pramono sendiri. Bukan lantaran sombong atau apa pun itu namanya, Pramono
merasa ia sangat tenang dan dapat mengerjakan soal ujiannya dengan baik. Di
saat perasaannya menjadi kecewa dan sedih tanpa sengaja ia mendengar
pembicaraan bisik-bisik di sebuah lorong yang tidak jauh dari papan pengumuman.
Awalnya ia tidak menggubris hal itu namun, pikirannya sempat tertarik lantaran
mendengar pembicaraan tentang proses seleksi mahasiswa baru.
Ia
dengan tenang mencoba mendekati sumber suara untuk memperkecil jarak dirinya
dengan orang-orang tersebut. Pramono menarik kesimpulan, orang yang dilihatnya
adalah oknum mahasiswa yang sepertinya merupakan mahasiswa baru. Dari
pembicaraan rahasia itu Pramono akhirnya menyadari ada suatu kejanggalan dalam
proses seleksi mahasiswa baru di kampus ini. Pramono sangat kaget mendengarnya
ketika ia berusaha untuk mempertanyakan pembicaraan tersebut, oknum mahasiswa
tersebut sudah terlanjur meninggalkan tempatnya. Pramono menjadi kecewa dua
kali lipat. Karena tak punya bukti, Pramono hanya bisa sabar dan berlapang
dada.
Ia
berusaha mengingat oknum mahasiswa yang dilihatnya di lorong waktu itu. Ia
merasa ada dua mahasiswa yang ia dengar pembicaraannya. Mahasiswa baru yang
dengan bangga bahwa dirinya diterima di kampus bergengsi karena suap yang
dilakukan oleh ayahnya yang merupakan salah satu orang penting di universitas
tersebut. Dari sana lah impian Pramono dimulai. Kelak ia akan menjadi orang
yang dapat menegakkan keadilan. Kali ini, ia masih bisa merelakan dirinya
mengalami kenangan pahit.
Dua puluh tahun
kemudian,
Jakarta, tahun 20xx
Sebuah telepon berdering di kediaman Pramono mengabarkan
kabar duka. Hari itu, Hara dan Hiro berduka lantaran sang ayah dan ibu
meninggal karena kecelakaan. Mobil yang dikendarainya mendadak oleng dan
menabrak truk besar dari arah yang berlawanan. Hiro yang masih kelas 3 SD
sangat terpukul dan terus-menerus menangis sedangkan Hara terlihat lebih tegar
karena ia adalah seorang kakak. Hara merasa harus lebih kuat dari sang adik.
Keluarga
Pramono terdiri dari ayah, ibu, Hara, Hiro, dan seorang pembantu yang bernama
Ani. Bude Ani ini lah yang menjadi sandaran Hara dan Hiro yang sedih ditinggal
orang tua. Setelah kematian sang ayah dan ibu, Hara mendapat surat wasiat yang
telah ditulis oleh ayahnya sebelum kecelakaan itu terjadi. Surat itu tertulis pesan
sang ayah yang ingin Hara dan Hiro kelak dapat melanjutkan impiannya untuk
menangkap koruptor di negeri ini. Karena merasa diancam seseorang, Pramono
menulis surat tersebut untuk Hara. Jika sang ayah mengalami suatu hal yang
menimbulkan kejanggalan, ia meminta Hara untuk menyelidiki hal tersebut, begitu
lah pesan terakhir yang tertulis.
Hara
kecil sangat menjaga amanah dari sang ayah. Ia rajin belajar agar dapat
melanjutkan impian sang ayah. Berita kecelakaan yang menimpa orang tua Hara pun
membuat heboh karena disinyalir ada unsur kesengajaan. Supir pribadi Pramono
dianggap sebagai sumber kecelakaan terjadi. Ia terbukti meminum pil obat tidur
sebelum mengemudi yang mengakibatkan mobilnya oleng dan ditabrak oleh truk
besar. Semua penumpang dalam mobil tersebut tewas sedangkan supir truk besar
mengalami luka berat dan mendapat perawatan intensif. Tak ada yang bisa
dijadikan tersangka dalam kasus tersebut. Supir pribadi Pramono yang diduga
sebagai orang yang paling bertanggung jawab juga menjadi korban tewas. Kasus
tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya tujuan dari si supir meminum pil
obat tidur padahal ia akan mengendarai mobil ke Jakarta setelah mengantar
Pramono dan istri dari Bandung.
Supir
pribadi Pramono adalah orang kepercayaan keluarga Pramono. Ia selalu
mengantarkan kemana pun keluarga Pramono pergi dengan mobil pribadi. Jadi, tidak ada alasan baginya untuk sengaja
mencelakakan Pramono dan sang istri. Hal tersebut jadi tanda tanya besar. Rekan
kerja Pramono di Komisi Anti Korupsi Indonesia (KAKI) pun menuntut polisi agar
dapat menyelesaikan masalah tersebut. Polisi sudah menyelidiki hal tersebut
namun menemui jalan buntu. Lama-kelamaan kasus aneh itu terlupakan dan tidak
ada yang tahu kebenarannya.
Enam tahun kemudian,
Jakarta, tahun 20xx
Hara berhasil diterima kuliah di jurusan hukum. Ia bangga
bisa kuliah di kampus yang sama dengan sang ibu sewaktu kuliah. Kampus tempat
Hara kuliah adalah salah satu kampus terbaik yang dimiliki negeri ini. Sejak
peristiwa kelam tahun 20xx, Hara sempat menjadi anak yang pendiam, dingin, dan
antipati terhadap orang lain. Tapi berkat bimbingan dan kasih sayang yang
diberikan oleh bude Ani, Hara menjadi dirinya yang dulu. Hara dan Hiro telah
diselamatkan oleh bude Ani dan kerabat yang mengkhawatirkan kondisi psikis
mereka kala itu. Dari luar, Hara dan Hiro layaknya orang-orang kebanyakan
namun, sebenarnya di dalam hati mereka penuh dengan tekad untuk menemukan
kebenaran dibalik kecelakan yang menimpa orang tua mereka.
Sejak
SMA, Hara sudah mulai mempelajari sedikit demi sedikit berkas dari kasus-kasus
yang diberikan oleh sang ayah bersamaan dengan surat wasiat. Dalam berkas
tersebut, berisi data-data yang sudah diselidiki sendiri oleh sang ayah. Dari
data yang sudah dikumpulkan sebagian, merujuk pada seorang politikus bernama
Rahmad Wibowo. Entah kenapa, sang ayah begitu gigih menyelidiki seluk beluk
politikus tersebut.
Lulus kuliah, Hara mengikuti seleksi penerimaan pegawai sebagai
penyidik di KAKI. Karena kesungguhan dan kerja kerasnya, ia berhasil diterima.
Hara dan orang baru lainnya mendapat bimbingan dari semua pegawai di KAKI.
Hanya petinggi KAKI dan sesama penyidik yang mengetahui Hara adalah putri dari Pramono.
Mereka berencana untuk merahasiakan hubungan Hara dan sang ayah demi kelancaran
penyelidikan. Di pihak lain, sang adik, Hiro, sedang dalam tahap penyelesaian studinya
di bangku kuliah. Hiro bercita-cita menjadi jaksa yang kelak akan menyelidiki
kasus kecelakaan ayahnya yang janggal dan jika benar ada unsur pembunuhan, ia akan
menyeret si pelaku ke pengadilan dan menuntutnya dengan hukuman yang setimpal.
Satu per satu para tersangka kasus suap besar-besaran di
Dewan Rakyat terkuak. Walaupun begitu, berbagai hambatan dan halangan mucul
ketika KAKI berusaha mencari bukti. Seolah-olah ada orang kuat yang mencoba
untuk menghalang-halangi pengungkapan kebenaran dari suatu kasus tersebut. Selama
proses penyelidikan, Hara selalu mengambil hikmah dan dijadikan pembelajaran
bagi dirinya. Awal dari pencapaian hidupnya selama ini adalah demi melanjutkan
impian sang ayah, tapi lambat laun pun hatinya murni demi negara dalam membasmi
korupsi di negeri ini.
Dalam beberapa kesempatan, Hara bertemu dengan pria
bernama Kei Wibowo. Pria tersebut sering menjadi kuasa hukum bagi para koruptor
yang sedang diadili. Hara tidak menyukai tipe pria sepertinya. Kei mencoba mendekati
Hara. Kei diminta oleh sang ayah untuk memata-matai Hara. Sang ayah, Rahmad
Wibowo merasa terancam dengan sosok Hara. Rahmad merasa seperti muncul
“Pramono” versi wanita. Mimpi buruknya menjadi kenyataan karena ternyata Hara
adalah putri sulung Pramono.
Sekilas tentang Rahmad
Wibowo.
Ia adalah seorang pengusaha sukses yang terjun ke dunia
politik. Untuk mempermudah jalannya menjadi politikus, ia kerap kali melakukan
tindakan tercela. Saat ini, Wibowo menjabat sebagai ketua Dewan Rakyat.
Sebelumnya ia adalah anggota dari Komisi X Dewan Rakyat periode 20xx – 20xx.
KAKI mencium ada permainan suap dalam pemilihan umum untuk anggota legislatif
periode 20xx – 20xx yang melibatkan Lembaga Urusan Pemilu (LUP). Namun, sampai
saat ini ini KAKI belum bisa banyak menguliknya lantaran ada pihak yang punya
pengaruh kuat di dalamnya. Rahmad Wibowo memiliki seorang putra bernama Kei
Wibowo. Wibowo bercerai dengan sang istri dan hak asuh Kei berada di tangan
Wibowo. Kei Wibowo tumbuh dan besar berdasarkan keinginan Wibowo.
CAST
1.
Hara Prawidya (Hara)
Hara adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ia dibesarkan
di keluarga berpendidikan. Ia adalah anak dari Pramono, yang bekerja sebagai
ketua Komisi Anti Korupsi Indonesia (KAKI) dan ibu bernama Alina, seorang guru
besar fakultas ilmu sosial dan politik di universitas unggulan. Hara kecil
tumbuh sebagai anak yang ceria, aktif, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Ia sangat suka bermain bersama teman-temannya dengan riang gembira. Sejak
kematian orang tuanya, Hara berubah menjadi anak yang dingin. Ia jadi jarang
tersenyum dan sangat antipati terhadap orang lain. Orang tua Hara meninggal
ketika ia duduk di kelas 6 SD. Selama orang tuanya masih hidup, Hara selalu
diajarkan hidup dengan jujur. Sang ayah sering bercerita tentang koruptor di
negeri ini dan Hara sangat antusias. Hara juga pernah diceritakan oleh sang
ayah tentang kenangan pahit beliau ketika muda dulu. Membaca surat wasiat dari
sang ayah, Hara bertekad untuk menjadi seseorang yang sama seperti ayahnya.
Demi mewujudkan itu semua, Hara belajar dengan giat hingga berhasil dibidang
akademis. Hara dewasa, tumbuh menjadi sosok wanita muda yang kritis,
berpendirian, dan anggun.
2.
Hiro Dwi Ariff (Hiro)
Hiro adalah adik dari Hara. Ia lebih muda 3 (tiga) tahun
dari Hara. Ia sangat terkejut ketika menerima kabar kematian orang tuanya. Kala
itu, Hiro masih duduk di bangku kelas 3 SD. Sewaktu kecil, ia adalah anak yang
pemberani namun, gampang menangis karena hal sepele layaknya anak kecil. Ia dan
Hara bersama-sama berjanji akan mencari kebenaran dari kasus kecelakaan yang
menimpa orang tua mereka. Hiro dewasa tumbuh menjadi laki-laki yang kuat,
supel, dan percaya diri. Sewaktu sekolah sampai sekarang, Hiro selalu mencuri
banyak perhatian perempuan-perempuan disekelilingnya. Pernah sesekali
berhubungan dengan perempuan namun, tidak pernah berjalan mulus. Hiro terlalu
fokus tentang impiannya jadi seringkali ia melupakan sang kekasih. Impian Hiro
adalah menjadi seorang jaksa. Ia ingin menyelidiki penyebab terjadinya
kecelakaan yang menimpa orang tuanya secara tuntas. Hiro sangat menyayangi
kakaknya.
3.
Kei Putra Wibowo (Kei)
Kei adalah putra tunggal dari seorang politikus sekaligus
pengusaha sukses. Ia merupakan lulusan fakultas hukum dari universitas luar
negeri. Sejak perceraian orang tuanya, Kei ikut ayahnya. Selama ini, ia hidup
berdasarkan kemauan sang ayah. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa agar ia
dapat menjadi pengganti sang ayah kelak. Oleh karenanya, kehidupan Kei sangat
datar. Suatu hari ia pernah merasa bosan dan jenuh dengan hidupnya kemudian ia
mencoba untuk melakukan suatu gebrakan. Namun, hal itu justru membuat sang ayah
marah besar. Sang ayah dengan segala kekuatan yang ada berusaha untuk
membersihkan nama Kei. Sejak itu, Kei memutuskan untuk melakukan hal yang
ayahnya inginkan. Ia tidak pernah lagi melawan kemauan sang ayah. Seberapa
keras ia melawan, ia tidak pernah bisa menang dari ayahnya itu. Hidupnya pun kembali
seperti sebelumnya. Setelah lulus kuliah, Kei menjadi seorang pengacara. Kei
dewasa hidup dengan hati yang telah membeku akan hal-hal yang penting di dunia
ini. Ia orang yang keras hati dan kesepian.
4.
Pramono Ariff
Pramono adalah ayah Hara yang berusia 42 tahun sebelum
terjadi kecelakaan. Ia lulusan dari fakultas hukum salah satu universitas
negeri unggulan di Bandung. Selama kuliah, ia aktif di BEM dan selalu menyerukan
anti-KKN di lingkungan kampus. Karena berprestasi, Pramono mendapat beasiswa
untuk jenjang S2 di Jakarta. Selain sibuk kuliah S2, ia aktif menjadi aktivis
di LSM Berantas Korupsi. Lulus S2, Pramono diunggulkan banyak kalangan dan
mendapatkan suara paling banyak ketika periode pemilihan rektor di kampusnya di
Bandung dulu. Setelah masa jabatannya sebagai rektor selesai, Pramono mengikuti
seleksi pemilihan ketua KAKI. Tahun itu, KAKI pertama kalinya dibentuk oleh presiden
sebagai lembaga pemberantasan korupsi. Pada waktu itu, kasus korupsi meningkat
cukup signifikan. Pramono pun berhasil terpilih. Sikap tegas, berani, dan jujur
yang dimilikinya menyita perhatian banyak orang. Masyarakat sangat menyukai
sosoknya yang tegas dalam memberantas korupsi. Perjalanan hidup Pramono selama
ini adalah impiannya sejak dulu. Pramono lahir dan besar di Bandung hingga ia
menjadi sarjana. Pramono pernah gagal diterima di universitas. Namun,
kegagalannya itu diduga adanya penyuapan yang dilakukan oleh oknum orang tua calon
mahasiswa. Karena tidak punya bukti, Pramono hanya pasrah dan mendaftar kembali
tahun berikutnya. Pengalaman pahitnya itu dijadikannya pelajaran yang tidak
akan pernah ia lupakan.
5.
Alina Anisa
Alina adalah ibu Hara yang berusia 39 tahun sebelum terjadi
kecelakaan. Ia kuliah D3 dan melanjutkan pendidikannya hingga S2. Ketika
menempuh studi S2 di Jakarta, ia bertemu dengan Pramono. Alina adalah seorang
ibu yang baik, perhatian, dan ramah. Ia sangat menyayangi Hara dan Hiro. Ia
terkenal ramah dengan semua orang. Alina, tipe istri yang sangat menghormati
suami. Ia kerap membantu sang suami dalam menghadapi masalah pekerjaan. Ia pun
kenal baik dengan rekan kerja Pramono di kalangan petinggi KAKI. Alina kecil
hidup sangat sederhana di Purwakarta. Kala itu, ia adalah anak yang lincah dan
gesit. Ia punya cita-cita untuk menempuh pendidikan di Jakarta. Hidup dalam
keterbatasan tidak membuatnya pesimis justru menjadikannya pemicu untuk
mencapai kesuksesan.
6.
Rahmad Wibowo
Wibowo adalah seorang pengusaha terkenal yang terjun ke
dunia politik. Ia kuliah S1 jurusan hukum dan melanjutkan S2 mengambil jurusan
bisnis di luar negeri. Untuk memuluskan karier politiknya, ia kerap melakukan
penyuapan. Salah satu perusahaannya di bidang penyedia jasa provider disinyalir tidak membayarkan
pajak terutangnya dengan benar. Ia menyuap fiskus agar memperkecil pajak
perusahaannya. Hal itu terungkap setelah pimpinan Direktorat Pajak Negara pada
waktu itu mencium adanya beberapa perusahaan yang nakal. Walaupun begitu, kasus
tersebut tidak pernah diusut tuntas. Wibowo kecil adalah anak yang dimanjakan
oleh orang tua dan segala permintaannya selalu dituruti. Itu lah sebabnya
beranjak dewasa ia menjadi orang yang memiliki prinsip segala sesuatu yang diinginkan
harus bisa memilikinya. Wibowo adalah
sosok yang sangat haus akan kesejahteraan dan kekuasaan.
7.
Bude Ani
Bude Ani adalah pengasuh Hara dan Hiro sejak kecil. Karena
sering sibuk, Pramono dan Alina mengangkat bude Ani untuk menjaga Hara dan
Hiro. Bude Ani sangat perhatian. Ia sudah dianggap sebagai keluarga Pramono.
Ketika Pramono dan istrinya meninggal, bude Ani lah yang selalu menjaga dan
melindungi Hara dan Hiro. Ia juga yang membawa kembali Hara menjadi sosoknya
yang dulu. Setelah kematian orang tuanya, Hara memang menjadi lebih pendiam dan
antipati terhadap orang lain. Bude Ani pun bersumpah akan terus mejaga Hara dan
Hiro sampai kapan pun.
---------------------------
Cerita ini hanya fiksi belaka. Dibuat berdasarkan banyaknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar